JOGJA PAES AGENG
WA. 087739603693
Makna Pada Rias Paes Ageng Yogyakarta
Anda berencana mengerjakan upacara pernikahan dengan adat Jawa khususnya Yogyakarta? Sebelumnya penting untuk terlebih dulu mengenal tentang riasan Paes Ageng Yogyakarta. Terutama untuk pengantin wanita, sebab ia yang bakal dipaes, sebab bahkan sebelum hari-H, sang perias seringkali melakukan puasa terlebih dulu.
Paes ialah riasan adat tradisional Yogyakarta yang biasa diaplikasikan pada pengantin. Tujuan utamanya ialah untuk mencuci jiwa dan menguatkan batin supaya dapat mengemban tugas dengan baik dan terhindar dari petaka. Ini diandalkan dapat menciptakan pengantin tampak semakin cantik dan bercahaya.
Secara umum dikenal dua macam paes dari dua derah, Solo dan Yogyakarta. Masing-masing memiliki karakteristik dan arti yang berbeda. Kali ini anda akan merundingkan tentang Paes Jogja. Pada zaman dulu, busana dan tata rias Paes Ageng Jogja melulu boleh dikenakan oleh kerabat raja. Baru pada masa Sultan HB IX yang dengan prinsipnya “tahta guna rakyat” maka pada tahun 1940, masyarakat umum diijinkan menggunakan busana ini dalam upacara pernikahan. Sejak ketika itulah riasan paes ageng mulai tidak sedikit digunakan.
Akan tetapi, tahukah kita bahwa masing-masing atribut dalam riasan paes ageng mempunyai makna yang mendalam? Bagi pengantin wanita, paes ageng berisi bagian doa, petunjuk dan tuntunan berhubungan bagaimana menjadi seorang wanita yang semestinya.
- Cunduk Mentul
Cunduk mentul ialah atribut yang letaknya di kepala yang menjulang tinggi ke atas. Cunduk mentul seringkali terdiri dari 5 hingga 7 bulatan. Namun sebetulnya cunduk mentul bisa berjumlah 1, 3, 5, 7 atau 9. Cunduk mentul yang jumlahnya satu sebagai simbol atas keesaan Tuhan. Berjumlah tiga sebagai simbol trimurti. Jika berjumlah 5, ialah simbol rukun Islam. Jika berjumlah 7 sebagai simbol pertolongan sebab tujuh dalam bahasa jawa ialah “pitu” yang diandalkan sebagai simbol “pitulungan”. Terbanyak berjumlah 9, sebagai simbol walisongo. Di samping itu, cunduk mentul seharusnya dipasang menghadap belakang. Sebagai simbol bahwa wanita harus cantik ketika terlihat dari depan maupun belakang.
- Gunungan
Gunungan juga ditaruh di kepala dan berbentuk seperti gunung. Kenapa berbentuk gunung? Karena gunung diandalkan oleh masyarakat mula-mula sebagai lokasi yang sakral dan lokasi bernaungnya semua dewa. Simbol ini ditaruh di kepala wanita menandakan bahwa wanitapun harus dihormati oleh suaminya.
- Centhung
Centhung berbentuk seperti gerbang berjumlah dua yang terpasang di sisi kanan dan kiri. Ini ialah simbol mengenai gerbang kehidupan. Artinya, wanita harus siap untuk menginjak gerbang baru dalam kehidupannya. Wanita mesti siap masuk menginjak kehidupan dalam rumah tangga dan membintangi diri sebagai seorang istri.
- Paes Prada
Ini ialah riasan yang diciptakan di kening pengantin wanita. Biasanya berwarna hitam dan berbentuk garis lengkung. Kalau anda lihat, besar lengkungan di kening berbeda-beda. Terdapat satu lengkungan besar yang diciptakan di tengah, dan dijepit oleh lengkungan-lengkungan kecil. Lengkungan yang besar ialah simbol kehormatan Tuhan. Sedangkan lengkungan yang kecil dinamakan pengapit, sebagai simbol bahwa seorang istri mesti siap menjadi penyeimbang dalam lokasi tinggal tangga.
- Citak
Ini yang dilukis di tengah kening seperti riasan India. Citak berada tepat di tengah-tengah. Sebagai simbol bahwa seorang wanita harus fokus, berpandangan lurus ke depan, dan setia.
- Alis Menjangan
Adalah format alis yang berbelah seperti tanduk rusa. Bentuk ini memang terinspirasi dari fauna rusa. Karena, rusa ialah hewan yang cerdik, cerdas dan anggun. Artinya wanita harus mempunyai ketiga karakter ini, cerdik, cerdas dan anggun.
- Sumping
Adalah dekorasi yang ditaruh di telinga. Saat ini sumping yang dipakai oleh pengantin tercipta dari lempengan logam. Namun pada awalnya, sumping yang dipakai oleh trah kerajaan tercipta dari daun papaya. Mengapa? Karena daun pepaya rasanya pahit, sampai-sampai menandakan bahwa menjadi seorang istri mesti siap guna merasakan sekian banyak kepahitan.
- Kalung Sungsun
Kalung ini bersusun tiga. Simbol dari tiga fase kehidupan yang mesti dilewati oleh seorang wanita. Fase ini terdiri dari kelahiran, pernikahan dan kematian. Artinya masing-masing wanita mesti siap untuk menghadapi fase-fase tersebut.
- Kelat bahu
Kelat bahu ialah hiasan yang dicantumkan di bahu pengantin wanita. Kelat ini berbentuk naga. Naga ialah hewan yang diandalkan mempunyai kekuatan besar. Artinya, menjadi wanita* harus kuat. Kuat menghadapi berbagai masalah yang muncul di dalam pernikahan.
- Gelang paes ageng
Dalam tatarias dan busana paes ageng, gelang yang digunakan pengantin wanita berbentuk bulat tanpa putus. Ini ialah simbol dari cinta abadi antara dia dan suaminya.